2 Olahraga Tradisional - Enggrang. Enggrang merupakan Permainan Olahraga Tradisional yang berasal dari daerah jawa, enggrang Jajangkungan (Bahasa Sunda) ini biasanya sering dimainkan oleh anak-anak karena untuk melakukan permainan Enggrang ini hanya dibutuhkan sebatang bambu yang berukuran kecil dan pembuatan nya pun relatif mudah cukup dengan menempelkan kayu pada sebatang bambu dengan
Jakarta Permainan tradisional sejak dulu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Disebut tradisional sebab pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana dan mudah didapat. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi dari permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan semakin lama hilang dari pusaran penggunaanya. Untuk itu, kita sebagai generasi muda, harus bisa melestarikannya. Ayunan Jantra Permainan Tradisional Khas Bali yang Sarat Makna Manyipet, Permainan Rakyat yang Berawal dari Keahlian Berburu Permainan tradisional Indonesia saat ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak, pasalnya mereka lebih mengenal gawai/gadget daripada bersosialisasi bersama teman sebayanya. Padahal, permainan tradisional asli Indonesia sangat beragam. Setiap daerah pasti punya minimal satu permainan tradisional yang lazim dimainkan anak-anak. Seperti misalnya petak umpet, cublak-cublak suweng hingga gobak sodor. Permainan tradisional ini di samping menarik dan seru saat memainkannya, juga memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Seperti melatih kekompakan, kebersamaan, gotong royong, hingga saling menghargai. Seperti disampaikan Psikolog dari Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima, permainan tradisional memberikan banyak dampak positif pada anak dibandingkan hanya bermain gadget saja. "Bermain sebenarnya bukanlah aktivitas mewah untuk anak, namun sebuah kebutuhan dan keharusan. Kegiatan ini melatih berbagai aspek perkembangan anak, seperti kecerdasan, motorik kasar dan halus, emosi, serta kemampuan bersosialisasi. Bermain juga membantu mengembangkan beberapa karakter positif yang berkembang lewat bermain, yaitu tekun, mandiri, disiplin, empati dan kreatif," kata Saskhya, dalam keterangan pers peringatan Hari Anak Nasional, Senin 25/7/2022. Melalui permainan tradisional inilah, kata Saskhya, anak dapat berinteraksi langsung dengan teman, sehingga selain melatih keterampilan berpikir strategi dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi dan kerjasama anak akan lebih terasah,” ungkap Saskhya. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang pejalan kaki di Jalan Sudirman, Jakarta mendadak bermain engklek. Hal ini terjadi karena trotoar digambari kotak Pemerintah Memperhatikan Hak Bermain bagi AnakKementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak PPPA Republik Indonesia saat ini sedang mengampanyekan permainan khas Indonesia, karena memiliki banyak kearifan lokal yang bisa membantu tumbuh kembang anak. Dikutip laman kemenpppa, bermain merupakan salah satu hak anak yang wajib dipenuhi untuk percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak. Oleh sebab itu sarana dan prasarana di Ruang Bermain Anak harus ramah anak agar dapat memberikan tumbuh kembang yang optimal bagi anak. Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 mengamanatkan bahwa Negara, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dukungan sarana, prasarana, dan ketersediaan sumberdaya manusia dalam penyelenggaraan perlindungan Anak. Salah satunya melalui penyediaan sarana dan prasarana Ruang Bermain Ramah Anak. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Indra Gunawan, mengatakan, hak-hak anak untuk bermain menjadi tanggung jawab kita bersama sehingga butuh kerjasama lintas sektor. "Harapannya, sinergi kami bersama berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, bisa mewujudkan dan memenuhi hak anak-anak kita, termasuk tumbuh, berkembang, sehat, dan terlindungi,” ungkap Indra. * BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWSRuang bermain untuk anakKemen PPA juga berupaya untuk membuat setiap Kabupaten/Kota memiliki ruang bermain. Di ruang bermain, anak-anak bisa bermain dengan gembira, bukan justru mengalami cerita sedih, seperti mengalami kekerasan dan eksploitasi seksual. Oleh karenanya, standardisasi dan sertifikasi Ruang Bermain Anak RBA menjadi penting dilakukan untuk menjamin proses pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak benar-benar terwujud di dalam ruang bermain. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh lapisan masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Ruang Bermain Ramah Anak RBRA. “RBRA merupakan salah satu indikator Kabupaten/Kota Layak Anak KLA dan Provinsi Layak Anak PROVILA. Namun, cerita-cerita sedih terkait kekerasan terhadap anak yang terjadi di ruang bermain juga masih menghiasi pemberitaan di media kita. Padahal, tujuan akhir dari ruang bermain adalah untuk membuat mereka bahagia dan mewujudkan terjadinya proses perlindungan anak saat mereka bermain, bukan justru membuat anak kita celaka atau mengalami kekerasan dan eksploitasi seksual. Oleh karenanya, semua ruang bermain anak harus terstandardisasi dan tersertifikasi. Janganlah lagi kita ciptakan cerita sedih bagi anak-anak kita ketika ingin bermain dengan bahagia,” tegas Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kemen PPPA, Lenny N Rosalin, dikutip laman Kemenppa. Lenny menambahkan bahwa bermain memiliki banyak manfaat bagi anak, diantaranya membentuk tumbuh kembang anak secara optimal dan menyeluruh, baik fisik, spiritual, intelektual, dan sosial. Namun, ketika bermain anak harus selalu didampingi. Kampanye Anak Indonesia GembiraUntuk mendukung kegembiraan anak tersebut, Devi Chrisnatalia, Brand Manager Ready to Drink RTD Wings Group Indonesia mengatakan, pihaknya meluncurkan kampanye “Anak Indonesia Anak Gembira” di momen Hari Anak Nasional 2022. Pada kampanye ini, akan ada serangkaian kegiatan untuk anak Sekolah Dasar di beberapa daerah di Indonesia untuk memperkenalkan permainan khas Indonesia seperti Gobak Sodor dan Engklek pada anak-anak. Kegiatan ini akan dimulai pada Agustus hingga Desember 2022. "Melalui kampanye ini, kami ingin mendukung anak Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang dengan gembira, salah satunya dengan menikmati banyak waktu untuk bermain," ujarnya. Di tengah kemajuan teknologi, permainan masa kecil bukan jadi hal yang familiar untuk anak-anak saat ini. Padahal, bermain permainan lokal khas Indonesia ini memberi banyak manfaat, dimana mereka akan bergerak, bekerjasama, hingga belajar membangun strategi. Kami juga ingin mendukung orang tua agar dapat memperkenalkan permainan lokal khas Indonesia untuk anak mereka, supaya generasi penerus bangsa ini bisa bermain sekaligus menikmati pertumbuhannya dengan bahagia,” pungkas ada salahnya memberi mainan boneka pada anak lelaki.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berikutbeberapa permainan tradisional di Indonesia yang mulai jarang ditemukan dan dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang : 1. Lempar sandal Permainan lempar sandal terdiri dari atas 2 tim,
SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Permainan tradisional jarang dipertandinkan karena INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan nurafiyah5747 Setiap daerah memiliki permainan tradisional yang berbeda beda dan di ikuti dengan perkembangan zaman yang mengakibatkan permainan tradisional jarang dipertandingkan maaf kalo salah Jawaban yang benar diberikan rika82162 jawaban kasti,bulu tangkis,tenis meja dilestarikan meja Penjelasan maaf kalo salah dikarenakan soal nya kurang jelas Jawaban yang benar diberikan arsa4581 Karena di era globalisasi ini banyak bermunculan alat alat canggih salah satunya hp dan di dalamnya banyak terdapat aplikasi* keren salah satunya game yg membuat anak anak tertarik dan lebih memilih game daripada permainan tradisional Jawaban yang benar diberikan nandarahmadhani145 Karena di zaman sekaramg anak ank muda lebih memilih memainkan permainan modern
Darihal itulah kemudian kita mengenali berbagai jenis olahraga yang juga dipertandingkan dalam kancah nasional ataupun internasional seperti olahraga atletik, olahraga beladiri, olahraga air, olahraga permainan seperti sepak bola, basket, voli, bulu tangkis, tenis, dan lain sebagainya.
CIREBON, - Anak-anak di kota besar sudah jarang memainkan permainan tradisional, padahal dalam sejumlah permainan itu terkandung prinsip-prinsip olahraga. Oleh sebab itu, permainan dan olahraga tradisional itu perlu dikenalkan kembali dan Asisten Deputi Bidang Olahraga dan Rekreasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Bambang Laksono, Senin 26/4/2010, Indonesia kaya akan permainan tradisional yang mengandung unsur olehraga. Namun, olahraga tradisional itu mulai jarang dimainkan lagi, terutama pada anak-anak dan masyarakat di ada 180 olahraga tradisional yang berasal dari bentuk permainan tradisional yang telah dicatat, dan coba dipopulerkan lagi. Saat ini, pemerintah telah membakukan 11 jenis olahraga tradisional yang berasal dari permainan tradisional. Diantaranya, hadangan galasin, dagongan dorong bambu, egrang, terompah panjang, pato lele, benteng, dan tarik tambang."Namun, tidak semua permainan tradisional itu bisa disebut olahraga tradisional. Hanya yang mengandung unsur olahraga, seperti gerakan lari, dan kekuatan otot, itu yang bisa disebut olahraga tradisional," kata Bambang, di sela-sela acara sosialisasi olahraga tradisional 2010, di Stadion Ranggajati, Kabupaten tiap daerah di Indonesia banyak olahraga tradisional, tapi kini mulai ditinggalkan, bahkan ada yang punah. Jenis dan bentuk permainannya ada yang menyerupai, tetapi namanya berbeda-beda. Dalam sosialisasi yang melibatkan 500 siswa-siswi SMP se-Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dan Majalengka itu, para peserta terlihat antusias. Ada empat permainan yang dipraktikan dan dilombakan, yaitu egrang, terompah panjang, hadangan, dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cirebon, Sukanda mengatakan, agar lestari dan tidak punah, promosi olahraga tradisonal akan terus dilakukan, baik kepada anak-anak, ibu-ibu, dan instansi pemerintah. Pengenalan difokuskan melalui dunia pendidikan kepada anak-anak. Sebab, banyak anak-anak sekarang yang tak tahu dan pernah memainkan permainan tradisional."Bahkan jika memungkinkan, olahraga tradisional bisa dipertandingkan dalam pekan olahraga dan seni tingkat pelajar. Jika memungkinkan, setelah dikaji oleh para pakar olahraga, olahraga tradisional bisa dimasukkan dalam PON atau pekan olah raga daerah," tambah Sukanda. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Halini penting dilakukan agar permainan tradisional tidak punah oleh perkembangan zaman. Lebih lengkapnya, yuk kita intip beberapa permainan yang dulu sering dimainkan generasi 80-90 an yang harus kita lestarikan keberadaanya. 1. Layang-layang. Di beberapa tempat layang-layang biasanya disebut dengan wau.
Anak-anak bermain permainan tradisional di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu 13/11/2022. Festival ini digelar untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada anak sekaligus menguji ketangkasan di tengah gempuran gawai teknologi. S. Nugroho Jakarta - Permainan tradisional adalah jenis permainan zaman dahulu yang konsepnya bisa dibilang sederhana. Disebut tradisional karena pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan makin lama hilang dari pusaran penggunanya. 9 Cara Alami Menghilangkan Mata Panda, Efektif dan Mudah Diterapkan Macam-Macam Tipe Kepribadian dalam MBTI Lirik Lagu Padam Padam - Kylie Minogue Padahal, permainan tradisional tersebut selain menyenangkan juga bisa sekaligus menjadi sarana aktivitas fisik. Tak hanya itu, permainan tradisional juga bisa melatih kekompakan, kebersamaan, gotong royong, hingga saling menghargai. Maka itu, penting bagi siapa saja untuk turut melestarikan permainan tradisional, terutama bagi para pelajar. Siswa bisa turut melestarikan permainan tradisional ini dengan cara memainkannya di sela-sela waktu istirahat sekolah ataupun di hari libur bersama teman-teman. Ada banyak permainan tradisional yang bisa dimainkan. Bahkan, ada beberapa permainan tradisional yang baik untuk kesehatan fisik. Apa saja ya kira-kira? Yuk, simak artikel di bawah ini! Berikut ini macam-macam permainan tradisional yang baik untuk kesehatan fisik, dilansir dari Kamis 8/6/2023.Berita video menariknya bermain hoki es memakai sepatu boots tradisional di St. Petersburg, SodorGobag sodor adalah satu di antara permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Gobag sodor juga dikenal dengan nama galasin di Jakarta. Permainan ini simpel, terdapat dua kelompok pemain. Kelompok yang satu bertugas menjaga kelompok lawan agar tidak bisa lolos ke garis belakang. Sedangkan kelompok yang satu lagi bertugas melewati adangan kelompok penjaga. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari permainan gobag sodor. Beberapa di antaranya sebagai sarana olahraga dan aktivitas fisik, melatih bertanggung jawab pada diri maupun kelompoknya, melatih kedisiplinan, belajar bekerja sama dengan orang lain, serta sebagai atau yang dikenal juga dengan dampu merupakan satu di antara jenis permainan tradisional yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Pemain hanya perlu melempar trengkal/gacoan yang terbuat dari pecahan genting ke dalam area engklek dan melompati setiap kotak tanpa menyentuh area kotak yang terdapat gacoan. Dengan bermain engklek, kita bisa melatih ketangkasan dan kelincahan karena pemain diwajibkan untuk melompati kotak-kotak yang ada pada area merupakan satu di antara permainan rakyat yang unik dan menyenangkan. Meski terlihat sederhana, permainan ini sejatinya memerlukan keterampilan mumpuni dalam menjaga keseimbangan tubuh. Selain itu, kecepatan dan ketepatan menjadi kunci dalam permainan ini. Egrang baik untuk melatih keseimbangan dan ketangkasan tubuh adalah satu di antara permainan tradisional berkelompok yang membutuhkan ketangkasan, kecepatan berlari, dan strategi yang andal. Permainan ini baik digunakan untuk berolahraga. Hal ini disebabkan karena setiap pemain harus berlari untuk menjaga benteng dan menangkap lawan. Tujuan utama dari permainan benteng ini adalah menyerang dan mengambil alih "benteng/markas" TaliLompat tali umumnya lebih banyak dimainkan oleh anak perempuan karena memiliki kelenturan badan ketimbang anak laki-laki. Walau seperti itu, tak jarang anak laki-laki yang turut memainkan lompat tali ini. Sebelum dimulai, para pemain bisa melakukan hompimpa terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang memegang tali dan siapa yang bermain. Dua orang yang kalah diharuskan untuk memegang ujung tali dan pemenangnya melompatinya sampai tidak menyentuh tali itu. Jika dalam lompatan terkena atau menyentuh tali maka akan diganti oleh pemegang tali hingga bergantian terus-menerus. Sumber Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Banjarnegara- MTs Negeri 4 Banjarnegara mengadakan class meeting usai pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT). Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh siswa kelas 7 dan kelas 8, bertempat di lapangan madrasah. Kegiatan diadakan sebagai ajang pertemuan sekaligus ajang kompetisi antarkelas. Kegiatan di koordinir oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan dibantu pengurus OSIS. Cabang lomba yang

Jawaban benar untuk soal tersebut adalah D. Menurut Mulyani 2016 47-48, permainan tradisional diartikan sebagai suatu permainan warisan dari nenek moyang yang wajib dan perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Pada kenyataannya, saat ini permainan tradisional tidak lagi menjadi pilihan permainan bagi anak-anak. Salah satu penyebabnya adalah ketidaktahuan anak-anak mengenai permainan tersebut. Hal ini diakibatkan oleh tidak dilestarikannya permainan tradisional yang ada, sehingga anak-anak tidak memiliki informasi yang cukup mengenai berbagai permainan tradisional. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban yang tepat adalah D. Pertama saat menjungkit bambu kecil dan memukulkannya. Kedua, saat menangkap bambu yang dipukul oleh lawan. Kedua hal ini membutuhkan konsentrasi, sedikit saja gagal fokus maka pasti kita akan kalah. Bagi yang belum tahu, gatrik adalah permainan tradisional menggunakan dua batang bambu sepanjang 30 cm dan 15 cm. Jakarta Macam permainan tradisional Indonesia kini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak, pasalnya mereka lebih mengenal gadget daripada bersosialisasi bersama teman sebayanya. Permainan tradisional asli Indonesia sendiri sangat beragam. Setiap daerah pasti punya minimal satu permainan tradisional yang lazim dimainkan anak-anak. Pivot adalah Gerakan Memutar dalam Permainan Basket, Ini Tujuan dan Teknik Dasarnya VIDEO Kocak, Permainan Ludo Dalam Dunia Nyata 3 Permainan Tradisional Sarat Pesan Moral yang Mulai Punah di Yogyakarta Macam permainan tradisional tersebut seperti petak umpet, cublak-cublak suweng hingga gobak sodor. Permainan tradisional ini di samping menarik dan seru saat memainkannya, juga memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Seperti melatih kekompakan, kebersamaan, gotong royong, hingga saling menghargai. Permainan tradisional sejak dahulu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, disebut tradisional sebab pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana juga mudah didapat. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi dari permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan semakin lama hilang dari pusaran penggunaanya. Untuk itu, kita sebagai generasi muda, harus bisa melestarikannya. Berikut ini berbagai macam permainan tradisional Indonesia yang perlu dilestarikan, yang telah dirangkum oleh dari berbagai sumber, Selasa 3/8/2021.Macam Permainan TradisisonalEgrang, permainan tradisional yang melatih ketangkasan. Foto RidloBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 1. Gobak Sodor Macam permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia yang pertama ialah gobak sodor. Sebelum melakukan permainan ini, para pemain terlebih dahulu harus membuat garis kotak-kotak yang nantinya akan menjadi daerah salah satu kelompok saat menjadi penjaga. Umumnya permainan ini dibagi menjadi dua kelompok, di mana setiap kelompok minimal berjumlah tiga orang. Satu kelompok bertugas sebagai penjaga kotak atau daerah tersebut, sementara kelompok lainnya yang disebut penyerang harus mampu melewati daerah tanpa bersentuhan dengan kelompok penjaga. Permainan ini akan semakin seru apabila penjaga berusaha untuk menangkap kelompok penyerang, sementara kelompok penyerang berusaha menghindarinya. Apabila penyerang bersentuhan dengan penjaga kotak, maka harus bergantian sebagai penjaga 2. Lompat Tali Karet Lompat tali merupakan macam permainan tradisional Indonesia yang umumnya sering dilakukan anak perempuan. Jumlah pemain lompat tali minimal dilakukan tiga orang. Di mana dua orang pemain membentangkan dan memegang tali, sementara pemain lain harus melewati atau melompat tanpa menyentuh tali tersebut. Aturan dalam permainan ini yaitu dua orang pemegang tali mengatur tingginya tali setinggi lutut, setelah itu pelompat harus berhasil melewati tali tersebut. Apabila pelompat berhasil melewatinya, maka tinggi tali akan dinaikkan menjadi seperut, sedada hingga di atas kepala. Namun apabila pelompat tali gagal melewati, maka dia harus bergantian memegang tali. 3. Kelereng Macam permainan tradisional yang umumnya digemari anak laki-laki lainnya ialah kelereng. Permainan ini dapat dilakukan di mana saja, baik di dalam maupun luar ruangan. Aturan dalam permainan kelereng cukup beragam, hal ini tergantung tradisi di daerah masing-masing. Namun pada umumnya sebelum memainkan kelereng terlebih dahulu pemain membuat garis atau gambar kotak lintasan dan menaruh beberapa kelereng. Setelah itu, masing-masing pemain menyentilkan kelereng tersebut dengan jarak yang disepakati, apabila beberapa kelereng keluar dari lintasan, maka kelereng akan menjadi miliknya. 4. Bermain Layang-layang Salah satu macam permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia ialah layang-layang. Permainan ini bisanya dilakukan di tempat-tempat terbuka, seperti lapangan hingga persawahan. Seiring berjalannya waktu, bentuk layang-layang juga semakin berkembang, seperti bentuk burung, naga, hingga perahu. Tak hanya dilakukan anak-anak, orang dewasa pun cukup gemar bermain layang-layang. Apalagi saat musim kemarau tiba, hampir di berbagai daerah dapat ditemui orang-orang yang bermain layang-layang. 5. Egrang Egrang merupakan salah satu macam permainan tradisional yang menggunakan batang bambu. Permainan ini diperlukan keahlian khusus, pasalnya menaiki egrang tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga bagi para pemula, sebelum berjalan menggunakan egrang sebaiknya berlatih menaiki egrang terlebih dahulu. Apabila seseorang telah berhasil berjalan menggunakan egrang, biasanya mereka akan melakukan lomba lari di atas egrang. Sehingga permainan ini akan terlihat semakin menarik dan Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Engklek FananiBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 6. Bola Bekel Salah satu macam permainan tradisional yang di gemari anak perempuan ialah bola bekel. Cara memainkan bola bekel cukup mudah, yaitu melempar bola bekel ke atas kemudian pemain harus mengambil beberapa kerikil atau benda kecil yang telah disepakati. Apabila salah satu pemain tidak berhasil mengambil beberapa kerikil, maka permainan akan dilanjutkan pemain berikutnya. 7. Cublak-cublak Suweng Cublak-cublek suweng merupakan salah satu macam permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Permainan ini membutuhkan jumlah peserta lebih dari dua orang, di mana salah satu pemain membungkuk dan menghadap ke bawah dengan mata terpejam. Kemudian pemain lainnya meletakkan tangan di atas punggung pemain yang membungkuk lalu memindahkan kerikil yang digenggamnya dan menyanyikan lagu cublak-cublak suweng. Setelah lagu cublak-cublak suweng selesai dinyanyikan, maka salah satu pemain yang memindahkan kerikil tersebut harus menyembunyikan benda tersebut. Sementara itu, pemain yang membungkuk harus menebak siapa di antara pemain yang memegang atau menyembunyikan kerikil tersebut. 8. Engklek Engklek merupakan salah satu macam permainan tradisional yang cukup digemari anak-anak, baik perempuan maupu laki-laki. Ada beberapa jenis petak yang biasa digunakan untuk bermain engklek, seperti bentuk huruf L, kincir angin hingga berbentuk gunung. Aturan permainan engklek yaitu terlebih dahulu pemain melempar koin ke kotak yang paling dekat, kemudian pemain harus melewati petak tersebut dan tidak boleh menginjak koin yang telah dilemparnya. Setelah itu pemain kembali ke garis awal dan mengambil koin tersebut, lalu melanjutkan melempar ke kotak berikutnya. 9. Petak Umpet Macam permainan tradisional yang cukup mudah dilakukan ialah petak umpet. Hampir setiap anak yang tinggal di Indonesia pasti pernah bermain petak umpet. Aturan permainan ini yaitu salah satu pemain harus menjaga pos dengan mata terpejam, sementara pemain lainnya harus bersembunyi di tempat yang paling aman. Setelah beberapa hitungan, penjaga pos harus mencari pemain yang bersembunyi. 10. Congklak Congklak sudah dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia. Congklak dimainkan menggunakan cangkang kerang yang juga disebut biji congklak dan papan congklak yang memiliki 16 lubang. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Total keseluruhan biji congklak ada 98 buah yang nanti akan diisi pada lubang papan congklak. Tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit, yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan. Sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya sampai ada yang memiliki jumlah biji terbanyak, dan dialah yang Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Boi-boian. Dian Kurniawan/ ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 11. Patok Lele Macam permainan tradisional berikutnya adalah patok lele. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok masing-masing terdiri dari minimal dua orang. Alat yang dibutuhkan yaitu dua potong bambu, pertama dengan ukuran kecil dan satunya lagi buat bambu berukuran 30 cm. Setelah alat sudah di persiapkan, letakkan bambu besar diantara dua batu, lalu pukul dengan bambu kecil. Jika ada pemain yang tidak memukul bambu dengan baik, beri dia hukuman. Hukuman untuk yang kalah biasanya disuruh untuk menggendong yang menang. 12. Ular Naga Panjang Macam permainan tradisional yang lainnya yaitu, ular naga panjang. Jaman dulu permainan ini sangat populer dikalangan anak-anak. Biasanya mereka akan berkumpul di lapangan, dan akan semakin seru jika dimainkan ramai-ramai. Permainan ini bisa dimainkan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya mudah, pertama tentukan dua orang siapa yang menjadi penjaganya, sisanya berjalan melewati penjaga. Agar permainan lebih adil, tentukan penjaga dengan cara hompimpa. Setelah penjaga sudah ditentukan, maka sisa orangnya harus berbaris dan menaruh tangan dipundak teman yang didepannya. Setelah itu, melingkar melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjangnya sampai selesai. Ketika nyanyian sudah selesai, saatnya penjaga menangkap satu orang, satu orang yang tertangkap harus keluar dari barisan. 13. Dam-daman Dam daman merupakan salah satu macam permainan tradisional Indonesia yang mirip dengan catur. Hanya saja aturan dalam permainan ini lebih sederhana. Jika pada permainan catur pion bergerak sesuai posisinya, pada permainan dam-daman, setiap pion hanya dapat melangkah mengikuti garis baik ke depan, ke samping atau diagonal. Untuk memakan pion atau dam lawan, kita hanya cukup melompatinya saja. Nah, jika lawan tidak mau memakan pion kita meskipun ada kesempatan, maka lawan bisa terkena hukuman yang disebut dam dan kita bisa mengambil 3 buah pion lawan. Untuk memenangkan permainan ini, salah satu pihak harus bisa mengelilingi daerah segitiga atau ekor lawan. Dengan cara ini, pion tersebut akan bebas bergerak kemanapun sesuai garis. Permainan dimenangkan jika salah satu pemain berhasil menghabiskan seluruh pion lawan. Sementara permainan imbang jika masing-masing tinggal menyisakan satu pion saja. 14. Gangsing Salah satu macam permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama. Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. 15. Boi-boian Permainan boi-boian merupakan salah satu macam permainan tradisional yang dimainkan dengan cara melemparkan bola kecil pada tumpukan pecahan genteng atau batu yang pipih. Alasan permainan ini dinamakan “boi-boian” karena, pada zaman dahulu pemain yang memainkan permainan ini lebih banyak anak cowok yang dalam bahasa inggrisnya “Boy”. Maka dari itu, masyarakat menyebutnya permainan boi-boian. Bisa dikatakan, permainan boi-boian merupakan bowlingnya Indonesia namun lebih seru. Cara bermain boi-boian yaitu satu kelompok harus menyusun pecahan genteng hingga tidak tersisa namun tetap berwaspada dan menghindar dari tembakan bola yang dilempar oleh anggota kelompok lawan. Kelompok yang satunya menembakkan bola ke pecahan genteng yang disusun. Setiap anggota lawan yang terkena lemparan bola dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan permainan. Mereka yang terkena lemparan biasanya keluar dan berdiri di kejauhan untuk tetap menyaksikan permainan dan mendukung teman-teman sekelompoknya yang belum terkena lemparan Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Bakiak. / Panji PrayitnoBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 16. Rangku Alu Permainan rangku alu merupakan salah satu macam permainan tradisional dan juga tarian dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rangku alu biasanya dimainkan sebagai syukuran dan ekspresi rasa bahagia untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan. Biasanya pada saat bulan purnama para remaja berkumpul untuk memainkan permainan ini. Bermain rangku alu membutuhkan 4 orang untuk memegang empat tongkat bambu yang masing-masing bambu memiliki panjang 2 meter, memakai tongkat membentuk palang, dan menggerak-gerakkannya sementara tugas pemainnya harus melompat-lompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan buka tutup tanpa terjepit bambu itu sendiri. Pemain harus memiliki keseimbangan dan kecepatan karena semakin lama seseorang bermain semakin cepat tempo pergerakan bambu. Rangku alu selain untuk bermain, bisa juga sebagai sarana edukasi dan pembentukan karakter diri. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan ketepatan dalam bertindak karena tidak hanya melompat-lompat asal. Dalam permainan ini perlu fokus untuk mensinkronisasi gerak kaki dan gerak bambu. Jika tidak bisa fokus, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu bahkan bisa terpeleset. Permainan rangku alu tidak hanya dimainkan oleh anak-anak. permainan ini juga bisa dimainkan oleh seluruh kalangan usia. Biasanya, rangku alu dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput untuk menghindari pemain agaar tidak terpeleset. 17. Ketapel Permainan ketapel merupakan permainan tradisional yang multifungsi. Selain untuk bermain lempar-lemparan, ketapel juga bisa digunakan untuk berburu mangga, rambutan dan lainnya. Pada zaman dahulu, anak-anak menggunakan ketapel untuk berburu binatang seperti burung. Permainan ketapel ini terbuat dari kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm. Bagian atas ketapel diikat dengan karet dan ditengah-tengahnya diikat sebuah kulit sebagai tempat batu yang akan dilontarkan. Cara memainkan ketapel ini sangat mudah, setelah ketapel dibuat letakkan batu atau kerikil pada kulit yang sudah dibuat tadi. Lalu, tarik ketapel dengan kuat dan arahkan pada sasaran lalu lepaskan. 18. Benteng Permainan benteng merupakan salah satu macam permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang sampai 8 orang. Masing-masing kelompok memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya berupa tiang, batu atau pilar yang digunakan sebagai markasnya. Cara bermain dari permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benten untuk menantang para pemain dari benteng lainnya. Pemain dari benteng lainnya akan maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng penantang dapat terkejar dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati. Biasanya pemain penantang akan berlari menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri, dan teman-teman dari benteng ini akan mengejar pemain dari benteng lawan yang mengejar tadi. Demikian seterusnya sampai terjadi saling kejar mengejar dari kedua benteng. Sampai salah satu benteng kehabisan pemain karena telah dimatikan dan bentengnya telah dikepung oleh lawannya. Dalam permainan benteng ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas masing-masing. Seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Tujuan dari permainan ini yaitu untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang benteng lawan dan meneriakkan kata “benteng”. Permainan memiliki manfaat yang bergam, misalnya dapat melatih gerak badan pemain, melatih kelincahan, melatih stamina, melatih kerjasama antar teman, dan memupuk jiwa sportifitas yang tinggi. Sampai saat ini, permainan benteng sering dimainkan terutama oleh anak laki-laki. 19. Kucing-kucingan Permainan kucing-kucingan merupakan salah satu macam permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus. Cara bermain permainan ini yaitu dipilih 2 orang, 1 orang menjadi kucing dan 1 orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. 20. Bakiak Permainan Bakiak merupakan salah satu macam permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu dan slop kaki yang digunakan untuk 3-5 orang. Biasanya pengikat kaki tersebut terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya. Permainan bakiak ini memiliki nama lain yaitu terompa galuak. Cara bermainnya pemain harus mengisi slop sandal yang kosong, kemudian mereka melangkah secara bersamaan. Jika satu orang saja tidak melangkah secara kompak, pemain lain akan tersungkur jatuh juga. Meski dilihatnya sangat mudah, permainan ini sangat membutuhkan konsentrasi agar berjalan dengan kompak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Permainan bakiak ini bisa dimainkan dengan laki-laki ataupun perempuan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. xcIPdF9.
  • 9kc038ajgx.pages.dev/312
  • 9kc038ajgx.pages.dev/154
  • 9kc038ajgx.pages.dev/380
  • 9kc038ajgx.pages.dev/136
  • 9kc038ajgx.pages.dev/64
  • 9kc038ajgx.pages.dev/77
  • 9kc038ajgx.pages.dev/305
  • 9kc038ajgx.pages.dev/313
  • permainan tradisional jarang dipertandingkan karena