TranslatePDF. PRESENTASI KASUS MIOMA GEBURT Penyusun: dr. Nanda Amelia Putri Pembimbing: dr. Arjuna Saputra Sp.OG RSUD Kabupaten Bangka Selatan September 2017 f BAGIAN I ILUSTRASI KASUS 1. Identitas Pasien Nama : Ny. Soleha Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 44 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tanggal Masuk : 24 Juli 2017 2.
Pengobatanuntuk mioma serviks sama dengan pengobatan fibroid. Mioma serviks kecil tanpa gejala tidak bisa diobati. Sebagian besar mioma simptomatik pada serviks harus diangkat melalui miomektomi (untuk mempertahankan fungsi reproduksi) atau histerektomi. Dengan prolaps dan infeksi mioma serviks, adalah mungkin untuk menghilangkan tumor melalui
Halodoc, Jakarta - Polip adalah pertumbuhan jaringan kecil pada tubuh yang bersifat jinak, tetapi bisa juga menjadi ganas. Rahim dan serviks wanita juga bisa mengalami kondisi ini, dan ketika polip menjadi ganas biasanya hal ini disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah, munculnya peradangan atau reaksi dari peningkatan kadar estrogen. Polip bisa muncul di rahim dan serviks, dan banyak orang yang tertukar antara polip serviks dan polip rahim. Nah, untuk mengetahui perbedaan keduanya, simak ulasannya berikut ini! Polip jenis ini terjadi di area endometrium yakni lapisan terdalam pada rahim dan tempatnya menempelnya ovum yang telah dibuahi. Polip dapat berbentuk bulat atau oval, ukurannya bervariasi dari beberapa milimeter seukuran biji wijen hingga beberapa centimeter seukuran bola golf, atau lebih besar. Polip rahim umumnya terjadi pada wanita yang berusia 40 tahun ke atas dan jarang ditemukan pada wanita di bawah usia 20 tahun. Gejala yang akan muncul pada pengidap polip rahim antara lain Periode menstruasi yang tidak terprediksi, bisa semakin lama atau semakin sering. Perdarahan yang tidak normal di antara periode menstruasi. Darah menstruasi sangat banyak. Perdarahan pada Miss V setelah menopause. Kemandulan. Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan seorang wanita terserang penyakit ini, antara lain Pramenopause atau postmenopause. Memiliki tekanan darah tinggi hipertensi. Obesitas. Konsumsi tamoxifen untuk mengobati kanker payudara. Polip rahim tidak perlu diangkat jika tidak memunculkan gejala. Namun saat wanita mengeluhkan gejala seperti perdarahan berat selama periode menstruasi dan dikhawatirkan menyebabkan kanker, maka wajib dilakukan pengangkatan seperti histeroskopi atau kuret. Polip Serviks Jika polip rahim menyerang area endometrium, polip serviks akan ditemukan pada area leher rahim. Polip serviks umumnya tidak menimbulkan gejala dan baru dapat dideteksi saat dilakukan pap smear. Sementara pada sebagian kecil pengidap polip serviks, gejala yang dapat muncul, seperti Perdarahan pasca menopause atau di antara waktu menstruasi. Perdarahan setelah melakukan hubungan intim. Menstruasi dengan volume lebih banyak dari biasanya. Keluarnya cairan dari Miss V berwarna putih atau kuning yang mungkin berbau akibat infeksi. Sama seperti polip rahim, polip serviks tidak memerlukan penanganan khusus apabila tidak ada gejala yang berarti. Namun jika diperlukan, polip serviks dapat diangkat dengan prosedur yang lebih sederhana dari polip rahim. Polip serviks akan dihilangkan melalui bedah kecil. Operasi pengangkatan polip tidak menyebabkan rasa sakit. Polip dapat diangkat dengan memutar ujungnya, menggunakan forsep, atau mengikatkan benang di bagian bawah polip yang digunakan untuk memotong polip. Dokter akan membekukan polip dengan nitrogen cair, atau tindakan bernama electrocautery ablation penghilangan polip dengan aliran listrik agar polip tidak tumbuh kembali. Saat ini, peralatan modern seperti laser dapat digunakan untuk menghancurkan polip. Kebanyakan dokter mengangkat tuntas agar polip tidak tumbuh kembali. Cari tahu lebih lanjut seputar polip rahim dan polip serviks serta cara mengatasinya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! Baca juga Ini Alasan Kenapa Polip Rahim Perlu Penanganan Khusus Inilah 3 Jenis Polip yang Perlu Diketahui Tindakan Medis yang Tepat untuk Mengatasi Polip
Miomgeburt adalah mioma submukosum yang dapat tumbuh bertangkai menjadi polip yang kemudian dilahirkan melalui serviks. Tingkat kejadian wanita menderita penyakit ini adalah 20-40%. Mioma ini sering terjadi pada wanita berusia 30-50 tahun. Munculnya mioma jenis geburt ditandai dengan beberapa gejala, antara lain perdarahaan pervaginaan dengan Tanda dan gejala miom Dalam banyak kasus, penyakit ini tidak memunculkan gejala yang berarti. Bahkan, hanya 25% kasus memiliki gejala. Beberapa tanda atau gejala miom adalah berikut ini. Periode menstruasi sangat panjang dan berat. Mengalami nyeri di bagian belakang kaki. Mengalami nyeri atau tekanan pada panggul. Mengalami nyeri selama berhubungan intim. Sering buang air kecil karena tekanan miom pada kantung kemih. Sembelit atau kembung. Perut membesar. Beberapa tanda dan gejala miom lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala miom tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda. Seberapa umum miom?Penyakit miom adalah kondisi umum. Sekitar 75% wanita akan mengalami fibroid pada saat tertentu. Wanita lebih mungkin memunculkan gejala miom pada usia reproduktif, yaitu 16—50 tahun. Anda bisa mengendalikan gejala miom dengan mengurangi faktor risiko penyebab kondisi ini. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. Apa penyebab miom? Sejauh ini, penyebab miom belum diketahui pasti. Namun, penyakit ini diduga terkait dengan kadar estrogen di dalam tubuh wanita. Estrogen adalah hormon reproduksi wanita yang diproduksi oleh indung telur. Fibroid biasanya berkembang dari usia sekitar 16—50 tahun, ketika tingkat estrogen dalam tubuh wanita sedang berada pada titik tertinggi. Namun, biasanya pertumbuhan fibroid akan mengalami penurunan ketika tingkat estrogen rendah, seperti setelah menopause. Menurut dugaan berbagai peneliti, penyebab penyakit miom adalah berikut. 1. Kelebihan berat badan Penyakit miom juga kerap kali muncul pada orang dengan berat badan berlebih atau obesitas. Itu sebabnya, para ahli menduga bahwa obesitas merupakan salah satu faktor penyebab miom. 2. Faktor genetik Penyebab miom lainnya adalah faktor genetik. Jika Anda memiliki ibu, saudara kandung, atau nenek dengan riwayat penyakit ini, Anda berisiko tinggi terkena penyakit miom dikemudian hari. 3. Kelainan menstruasi Tak hanya itu, menstruasi yang terlalu dini juga bisa jadi penyebab miom. Pola pertumbuhan penyakit miom sangat bervariasi pada setiap pasien. Penyakit miom dapat tumbuh lambat atau cepat, atau mungkin tetap berukuran sama sejak pertama kali muncul. Beberapa fibroid mengalami pertumbuhan yang cepat dan beberapa mungkin menyusut dengan sendirinya. Banyak juga fibroid yang muncul selama kehamilan menyusut atau hilang setelah kehamilan karena rahim kembali ke ukuran normal. Silakan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab miom lebih lanjut. Faktor risiko miom Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit miom adalah berikut ini. Anda berada di usia produktif, sekitar 16—50 tahun. Kadar estrogen yang tidak normal karena kondisi medis atau penggunaan obat. Memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga. Wanita berkulit hitam lebih mungkin mengalami fibroid. Mengalami menstruasi terlalu dini. Terlalu banyak makan daging merah daripada sayuran hijau, buah-buahan, dan produk susu. Minum alkohol, termasuk bir secara berlebihan. Mungkin ada beberapa faktor risiko penyebab yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda mengkhawatirkan faktor risiko penyebab miom lainnya, silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut. Diagnosis miom Miom adalah tumor yang paling sering terdiagnosis pada panggul wanita. Kondisi ini sering ditemukan secara tidak sengaja selama pemeriksaan panggul rutin. Dokter Anda mungkin merasakan bentuk rahim Anda yang tidak beraturan dan mengarah pada gejala fibroid. Jika dokter menduga Anda memiliki gejala miom, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan berikut. 1. Pemeriksaan USG Dokter akan melakukan tes USG abdominal atau transvaginal menggunakan gelombang suara untuk mendapatkan gambaran rahim Anda. Dengan begitu, dokter dapat melihat bentuk dan ukuran fibroid yang ada di rahim pasien guna memantapkan diagnosis. 2. Tes laboratorium Jika Anda mengalami perdarahan menstruasi yang tidak normal, dokter Anda mungkin akan melakuan tes lain untuk menyelidiki penyebab miom lainnya. Ini mungkin termasuk tes hitung darah lengkap CBC. Tes hitung darah lengkap dilakukan untuk menentukan apakah Anda mengalami anemia atau tidak. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan tes darah lainnya untuk melihat ada tidaknya gangguan perdarahan atau masalah tiroid yang mungkin Anda alami. 3. Tes pencitraan Jika USG tidak memberikan informasi yang cukup, dokter Anda mungkin melakukan tes pencitraan untuk menegakkan diagnosis. Beberapa tes pencitraan yang dapat dilakukan di antaranya MRI, histerosonografi sonogram infus saline/SIS, histerosalpingografi, dan histeroskopi. Pengobatan miom Pengobatan biasanya dilakukan jika penderita mengalami gejala miom hingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Pada kasus yang tidak menimbulkan gejala, biasanya pengobatan tidak diperlukan. Berbagai pilihan pengobatan untuk mengatasi penyakit miom adalah berikut ini. 1. Obat-obatan Obat-obatan yang mungkin dapat mengatasi penyakit miom adalah di bawah. Obat pereda nyeri Anda dapat mengonsumsi obat rasa sakit, seperti ibuprofen. Obat ini umumnya digunakan untuk mengurangi nyeri akibat perdarahan saat menstruasi. Akan tetapi sebelum mengonsumsi obat pereda nyeri pastikan Anda mengikuti petunjuk pemakaian pada label sehingga Anda tidak mengonsumsinya lebih dari dosis yang dianjurkan. Pil Kb Dokter Anda mungkin meresepkan pil KB untuk membantu mengontrol perdarahan dan anemia akibatnya tumbuhnya fibroid. Sebuah penelitian menemukan bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal pil KB kombinasi maupun kontrasepsi tunggal progestin, dapat menurunkan volume atau ukuran fibroid. Namun, bagi beberapa orang penggunaan pil KB mungkin dapat menyebabkan fibroid tumbuh. Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut. GnRH agonis Obat-obatan yang disebut dengan agonis GR-RH Lupron, Synarel, dan lainnya mengobati fibroid dengan menghalangi produksi estrogen dan progesteron. Hal ini membuat Anda akan mengalami keadaan pasca menopause selama beberapa waktu. Akibatnya, Anda akan berhenti menstruasi, fibroid perlahan-lahan menyusut, dan Anda pun terhindar dari risiko anemia. Biasanya dokter meresepkan obat ini untuk Anda guna membantu mengecilkan ukuran fibroid sebelum Anda menjalani operasi. Sayangnya, obat-obatan ini mahal. Selain itu, Anda pun tidak boleh memakainya selama lebih dari 6 bulan karena obat ini dapat meningkatkan risiko mengalami hot flashes dan terkena osteoporosis, yang membuat tulang Anda terlalu lemah. Dokter Anda mungkin juga meresepkan progestin dosis rendah, hormon lain, untuk mengurangi risiko terjadinya osteoporosis. Ketika Anda berhenti mengonsumsi obat GnRH agonis, fibroid Anda dapat tumbuh kembali. SERM SERM adalah jenis obat yang memengaruhi kadar estrogen dalam tubuh Anda. SERM sendiri adalah modulator reseptor estrogen selektif. Obat ini dapat membantu mengecilkan ukuran fibroid tanpa menyebabkan gejala menopause. Tetapi para peneliti belum yakin seberapa baik obat ini bekerja untuk membantu mengecilkan ukuran fibroid. Tanyakan pada dokter untuk informasi lebih lengkap terkait obat ini. Asam traneksamat Obat non hormonal ini biasanya digunakan untuk meringankan siklus menstruasi yang berat, seperti perdarahan yang berlebihan. Bagi Anda yang berencana untuk memiliki keturunan, Anda bisa mengonsumsi obat ini untuk pengobatan fibroid. IUD Meski tidak akan mengecilkan ukuran fibroid, alat kontrasepsi hormonal satu ini bisa membantu meringankan gejala miom seperti pendarahan dan kram saat menstruasi. Namun, pemasangan kontrasepsi IUD harus disesuaikan dengan letak fibrioid. Pasalnya, ada beberapa jenis kontrasepsi IUD yang cukup mengganggu jika harus bersentuhan dengan fibroid yang ada. 2. Prosedur operasi invasive melibatkan sayatan Apabila berbagai pengobatan seperti yang sudah disebutkan di atas tidak juga meredakan gejala miom yang ada, maka dokter mungkin akan menyarankan operasi. Operasi biasanya menjadili pilihan pengobatan terbaik jika miom sudah cukup parah. Tanyakan pada dokter terkait manfaat dan efek samping yang harus Anda hadapi ketika melakukan operasi tertentu untuk mengangkat mioma. Berikut beberapa pilihan operasi invasive untuk mengangkat miom adalah berikut. Histerektomi Operasi ini biasanya digunakan apabila ukuran fibroid cukup besar. Dokter akan melakukan pengangkatan seluruh rahim, sehingga Anda tidak akan bisa hamil setelah operasi ini. Cara ini efektif untuk mencegah pertumbuhan kembali fibroid di masa yang akan datang. Miomektomi Jika Anda memiliki lebih dari satu fibroid, berukuran cukup besar dan letaknya dalam, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk melakukan operasi ini untuk menghilangkan fibroid. Prosedur ini cocok dilakukan bagi Anda yang berencana untuk hamil. Sayangnya, prosedur ini tidak bisa dilakukan untuk semua jenis fibroid. Ada kemungkinan fibroid tumbuh kembali setelah operasi, sehingga Anda mungkin akan memerlukan operasi lanjutan. 3. Prosedur non-invasive tanpa sayatan Miom umumnya diobati dengan operasi pengangkatan. Namun, berkat kemajuan sains, terdapat beberapa pengobatan non-invasif untuk Anda. Salah pengobatan yang mulai populer adalah MR guided Focused Ultrasound MRgFUS. Pengobatan ini menggunakan gelombang ultrasound untuk menghancurkan miom tanpa menyebabkan kerusakan pada jaringan. 4. Prosedur minim invasive Pilihan prosedur minim invasif untuk miom adalah berikut. Embolisasi arteri rahim. Dokter Anda akan menyuntikkan polivinil alkohol PVA ke dalam arteri yang menyuplai fibroid. PVA akan menghambat suplai darah ke fibroid, sehingga ukuran miom pun akan menyusut. Biasanya prosedur ini digunakan pada wanita yang memiliki fibroid yang berukuran sangat besar. Meski bukan prosedur operasi, Anda mungkin perlu melakukan perawatan beberapa malam di rumah sakit. Tanyakan pada dokter terkait semua manfaat dan risiko dari prosedur ini. Ablasi endometrial Endometrial ablasi adalah prosedur medis yang dilakukan dokter untuk menghancurkan lapisan rahim. Prosedur ini bertujuan untuk mengurangi pendarahan berlebihan saat menstruasi bagi wanita yang memiliki fibroid kecil di dinding lahir. Myolisis Prosedur ini dilakukan menggunakan metode laparoskopi yang melibatkan gelombang radio, arus listrik atau laser untuk menghancurkan fibroid menyusutkan pembuluh darah yang menyuplai fibroid. Prosedur serupa disebut cryomyolysis untuk membekukan fibroid menggunakan cairan nitrogen. Miomektomi laparoskopi atau robotik Dalam prosedur miomektomi, dokter bedah akan mengangkat fibroid dengan melibatkan sayatan di perut. Namun, jika jumlah fibroid sedikit, dokter dapat menggunakan prosedur laparoskopi atau robotik untuk mengangkat jaringan fibroid. Prosedur ini menggunakan instrumen ramping yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut Anda untuk mengangkat fibroid dari rahim Anda. Miomektomi histeroskopi Prosedur ini dapat menjadi pilihan jika fibroid ada di dalam rahim submukosa. Dokter bedah Anda akan menghilangkan fibroid menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui vagina dan leher rahim ke dalam rahim Anda. Morcellation Fibroid juga dapat dihilangkan dengan memecahnya menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Metode ini disebut morcellation, dan termasuk prosedur baru untuk mengatasi miom. Kelebihan dari metode satu ini dibandingkan dengan metode lainnya adalah mengurangi risiko pada rahim. Perawatan rumahan miom Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi penyakit miom adalah Mempertahankan berat badan yang sehat dengan berolahraga dan diet yang tepat. Periksa kesehatan medical check-up secara teratur setiap tahun. Minum obat sesuai dengan resep dokter. Mengonsumsi berbagai makanan untuk mengecilkan miom, seperti teh hijau, susu tinggi kalsium, serta buah dan sayur. Jika ingin bertanya tentang penyakit ini, konsultasikan kepada dokter untuk lebih mengerti solusi terbaik bagi Anda.Meskipunkemungkinannya kecil, pada beberapa kasus polip pada serviks bisa menjadi tanda awal dari kanker serviks. Oleh sebab itu, segera membuang atau mengangkat polip tersebut bisa mengurangi risiko kanker. Konsultasikan dengan dokter, harus seberapa sering anda melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear secara rutin.Dipublish tanggal Feb 13, 2019 Update terakhir Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 3, 2019 Waktu baca 4 menit Polip serviks adalah tumor jinak yang tumbuh pada serviks atau leher rahim. Serviks itu sendiri merupakan saluran kecil yang menghubungkan bagian bawah rahim dan bagian atas vagina. Polip tumbuh meninggi dan bertangkai pada permukaan liang saluran pada serviks. Pada seseorang yang memiliki polip serviks, umumnya hanya ada satu atau paling banyak dua hingga tiga polip sekaligus. Serviks berperan sebagai jalur bagi keluarnya darah menstruasi, di samping menjadi jalur sperma untuk masuk dan membuahi sel telur ovum pada proses pembuahan. Selama persalinan, serviks menjadi lebih tipis dan lebar sehingga membuat bayi bisa melalui saluran ini sebelum dilahirkan. Berdasarkan data dari Universitas Harvard diketahui bahwa polip serviks paling banyak terjadi pada wanita berusia 40 hingga 50 tahun yang memiliki lebih dari satu orang anak. Polip hampir tidak pernah terjadi pada wanita muda sebelum mulai menstruasi. Polip serviks juga bisa terjadi selama kehamilan. Hal ini terjadi karena meningkatnya kadar hormon estrogen. Polip serviks biasanya bersifat jinak atau bukan termasuk keganasan. Bahkan kanker serviks jarang berkembang dari polip. Kanker serviks sendiri terjadi karena infeksi oleh human papilloma virus HPV, yang juga menyebabkan kondiloma akuminata. Ciri-ciri dan Gejala Polip Serviks Pada dasarnya, jaringan polip yang masih kecil tidak akan menimbulkan masalah apapun. Lain halnya ketika tangkainya semakin panjang dan rapuh, maka akan menimbulkan gejala utama berupa perdarahan. Darah yang keluar bisa bersamaan dengan siklus haid, dimana menstruasi menjadi banyak atau kunjung berhentu. Namun pastinya, pendarahan akibat polip serviks bisa terjadi kapan saja tidak harus mengikuti jadwal haid. * Gejala utama polip serviks adalah perdarahan dari jalan lahir, karena jaringan tumor jinak ini begitu rapuh berbeda dengan jaringan normal. Meskipun demikian, ada juga beberapa gejala penyerta lainnya. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter kandungan jika anda mengalami keputihan dengan lendir berwarna putih atau kuning, atau anda mengalami mens yang tidak normal darah menstruasi sangat banyak. Anda sebaiknya segera periksa ke dokter jika mengalami flek atau pendarahan dari jalan lahir ketika Sesudah berhubungan seksual. Antara periode menstruasi. Sesudah mencuci vagina. Sesudah menopause. Beberapa gejala ini juga mirip dengan gejala kanker serviks. Meskipun kemungkinannya kecil, pada beberapa kasus polip pada serviks bisa menjadi tanda awal dari kanker serviks. Oleh sebab itu, segera membuang atau mengangkat polip tersebut bisa mengurangi risiko kanker. Konsultasikan dengan dokter, harus seberapa sering anda melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear secara rutin. Kami tidak dapat menyebutkannya di sini karena akan berbeda tergantung usia dan riwayat kesehatan yang anda miliki. Penyebab Polip Serviks dan Faktor Risiko Polip serviks kebanyakan terjadi pada wanita berusia lebih dari 20 tahun yang telah mengalami beberapa kali kehamilan. Kebanyakan polip serviks ditemukan saat pemeriksaan panggul. Biasanya polip hanya tumbuh satu buah meskipun kadang juga bisa dua atau tiga, bahkan bisa berbarengan dengan polip rahim. Masih belum jelas kenapa polip serviks bisa terjadi, namun diduga berkaitan dengan Meningkatnya kadar hormon estrogen. Peradangan kronik di serviks, vagina atau rahim. Tersumbatnya pembuluh darah. Kadar Hormon Estrogen yang Tinggi Kadar estrogen umumnya berfluktuasi selama kehidupan wanita. Kadar estrogen paling tinggi selama proses melahirkan, selama kehamilan, dan di bulan – bulan menjelang menopause. Bahan kimia buatan manusia yang menyerupai estrogen juga banyak di lingkungan. Sebagai contoh, xenoestrogen yang ada di daging dan produk turunan susu yang dijual di pasaran. Estrogen sintetik juga bisa dilepaskan ke makanan yang dipanaskan dalam plastik. Bahkan penyegar udara yang mengandung phthalates merupakan bahan kimia yang menyerupai estrogen. Inflamasi atau Peradangan Serviks yang meradang berwarna merah, iritasi, atau terkikis. Beberapa penyebab inflamasi serviks meliputi Infeksi bakteri Infeksi HPV Herpes Infeksi jamur Kehamilan Keguguran Perubahan hormon Penegakan Diagnosis Polip serviks mudah ditemukan saat dokter melakukan pemeriksaan panggul. Dokter akan melihat adanya jaringan yang tumbuh seperti jari dengan permukaan halus di serviks yang tampak kemerahan atau keunguan. Dua tipe polip serviks adalah ektoserviks dan endoserviks. Polip ektoserviks berasal dari lapisan permukaan serviks yang paling luar. Polip endoserviks berasal dari kelenjar serviks dan merupakan tipe polip serviks terbanyak. Wanita yang sudah menopause lebih sering mengalami polip ektoserviks dan wanita yang belum menopause kebanyakan mengalami polip endoserviks. Biopsi atau pengambilan sampel jaringan polip bisa dilakukan dan kemudian dikirim ke laboratorium untuk diuji. Hasilnya biasanya menunjukkan sel polip bersifat jinak. Pada kasus yang jarang, sel abnormal atau lesi prekanker juga bisa ditemukan. Pengobatan Polip Serviks Kadang – kadang, polip serviks bila hilang atau terlepas dari serviks dengan sendirinya. Ini bisa terjadi pada wanita yang sedang menstruasi atau selama hubungan seksual. Dokter tidak perlu harus selalu membuang polip jika tidak menimbulkan gejala. Membuang polip serviks adalah prosedur sederhana yang bisa dilakukan dokter di tempat prakteknya. Tidak perlu diberikan obat penghilang nyeri. Metode untuk membuang polip serviks antara lain Memutar polip dari dasarnya Mengikat benang bedah di sekitar dasar polip dan kemudian mengguntingnya Menggunakan ring forceps untuk membuang polip Metode untuk menghancurkan dasar polip bisa menggunakan Nitrogen cair Ablasi electrokauter, menggunakan jarum elektrik panas Bedah laser Pasien mungkin merasa nyeri ringan dan kram perut ringan hingga sedang selama proses pembuangan serviks selama beberapa jam setelahnya. Keluar flek – flek darah dari vagina bisa terjadi satu hingga dua hari pasca pembuangan polip. Pada beberapa kasus, polip terlalu besar untuk dibuang di praktik dokter. Pada kasus seperti ini maka butuh dilakukan pembedahan untuk membuang polip serviks di ruang operasi. Prognosis atau tingkat kesembuhan pasien polip serviks sangat baik. Pemulihan dan Pencegahan Proses pembuangan polip serviks merupakan prosedur yang sederhana, aman, dan tidak invasif. Namun jika anda pernah mengalami polip maka anda berisiko untuk mengalami hal ini lagi. Pemeriksaan panggul secara reguler membantu untuk mendeteksi dini timbulnya pertumbuhan abnormal di serviks. Karena beberapa infeksi dihubungkan dengan polip serviks maka beberapa langkah sederhana bisa mengurangi risiko terjadinya hal ini. Gunakan pakaian dalam dari katun sehingga sirkulasi udara di daerah genital baik. Hal ini mencegah panas dan lembab yang berlebihan yang merupakan lingkungan yang sempurna untuk terjadinya infeksi. Lakukan pemeriksaan panggul dan papsmear secara rutin. Seberapa sering pap smear dilakukan tergantung dari riwayat kesehatan dan usia. Dokter bisa merekomendasikan sejumlah waktu, biasanya tiga hingga lima tahun bagi wanita yang tidak memiliki riwayat pap smear abnormal. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
Miombisa muncul sebagai satu miom, atau sekelompok miom kecil. Ukuran fibroid bisa berkisar dari 1 mm hingga 20 cm. Empat jenis penyakit miom adalah: Subserosa. Jenis fibroid ini tumbuh di dalam rahim dan menyebar ke bagian luar serviks. Intramural. Jenis fibroid ini hanya tumbuh di dalam rahim, yang mungkin memperbesar ukuran rahim. Submukosa.